Seorang pria di Jambi luka parah usai bergelut dengan beruang madu di kebun karet miliknya.
Meskipun harus dirawat di ruang bedah lantaran bola mata bagian kanannya terluka parah, pria bernama Komar Hidayat, 31 tahun itu masih bisa diselamatkan dari terkaman beruang.
Jenis beruang yang menyerang Komar adalah beruang madu.
Dikutip dari artikel jurnal bertajuk “Ancaman terhadap Beruang Madu” oleh Binar Robinson Manurung dan Rr.
Sri Catur Setyawatiningsih, beruang madu (Helarctos malayanus) adalah salah satu mamalia terbesar di Indonesia, yang berada di Kalimantan dan Sumatera.
Namun, beruang madu terancam punah oleh sebab-sebab sebagai berikut.
Langka, 2 Bayi Beruang Madu Lahir di Taman Satwa Lembah Hijau Bandarlampung Perburuan liar Beruang madu banyak diburu untuk diperjual-belikan organ tubuhnya.
Di pasar ilegal dan internasional, organ tubuh beruang madu diperjualbelikan sebagai obat dan dagingnya untuk dikonsumsi.
Di Kalimantan, bagian tubuh beruang dijual sebagai suvenir atu untuk tujuan dekorasi rumah masyarakat termasuk gigi taringnya, cakar, tulang tengkorak kepala yang diukir secara tradisional Dayak, dan kulitnya.
Deforestasi Penelitian Penampakan Harimau Jawa di Sukabumi Dikirim ke Jurnal Ilmiah Tingginya laju deforestrasi makin merusak habitat beruang madu sehingga populasi mereka makin menipis.
Deforestrasi umumnya berupa alih fungsi lahan untuk untuk pemukiman, industri, pertanian,dan perkebunan.
Sebuah studi memperkirakan habitat beruang madu hilang di Kalimantan sebesar 30-60% selama periode 1960-1990, terutama melalui penebangan hutan dan konversi.
Permukiman manusia Sejumlah habitat beruang madu makin tersingkir karena meluasnya permukiman manusia.
Beruang madu di kawasan lindung Suaka Marga Satwa Bukit Rimbang Bukit Baling bahkan dilaporkan terganggu oleh pemukiman penduduk.
Letak pemukiman yang dekat dengan habitat beruang madu dilaporkan mempengaruhi kehadiran dan tingkat hunian beruang madu.
Aktivitas manusia tersebut membuat beruang madu merasa terganggu dan lebih memilih untuk menghindari manusia.
Di samping itu, adanya pemukiman di sekitar kawasan lindung meningkatkan ancaman terhadap penurunan luas habitat satwa melalui perambahan dan pembalakan.
Kegiatan ini dapat menyebabkan habitat terfragmentasi.
Fragmentasi hutan akan menyebabkan ketersedian pakan beruang madu juga ikut terfragmensi dimana pakan yang ada di dalam hutan akan mengikuti kondisi hutannya.
HAN REVANDA PUTRAPilihan editor : Bebas Covid, 8 Satwa Liar Dilepas ke Suaka Margasatwa Dangku