Melansir ncbi.nlm.nih.gov, hipoksia adalah suatu keadaan ketika oksigen tidak tersedia dalam jumlah cukup pada tingkat jaringan untuk mempertahankan homeostasis yang memadai.
Kondisi ini dapat terjadi akibat pengiriman oksigen yang tidak memadai ke jaringan karena suplai darah yang rendah atau kandungan oksigen rendah dalam darah (hipoksemia).
Lebih jelasnya, hipoksia terjadi ketika seseorang bernapas dan mengambil oksigen ke paru-paru, oksigen ini akan mengalir melalui saluran udara ke dalam kantong kecil atau alveoli.
Selanjutnya, oksigen diambil oleh darah di pembuluh kecil yang berjalan di dekat alveoli (kapiler).
Barulah, oksigen mengalir melalui darah ke jaringan lain.
Namun, ketika oksigen turun, akan memberi ruang bagi karbon dioksida untuk masuk dalam tubuh.
Jika oksigen tidak cukup melewati tempat mana pun dalam proses pernapasan, maka seseorang tersebut dapat mengalami hipoksia.
Seseorang membutuhkan beberapa hal agar oksigen dapat sampai ke sel-sel di jaringan tubuhnya, yaitu: Inilah Sederet Penyakit yang Mengintai Orang Gemuk Jika seseorang mengalami kekurangan oksigen di salah satu area tersebut, akan mengalami hipoksia yang tergolong dalam empat jenis sebagai berikut: Dokter Ingatkan Bahaya Vape yang Bisa Berujung Kematian 1.
Hipoksia hipoksemia Kondisi ini terjadi ketika jumlah oksigen yang rendah dalam darah (hipoksemia).
Hipoksemia dapat disebabkan oleh penyakit paru-paru dan jantung, kelainan jantung bawaan, dan obat-obatan yang memperlambat pernapasan.
Selain itu, bepergian ke tempat yang tinggi dan memiliki kadar oksigen relatif rendah juga dapat menyebabkan hipoksemia.
2.
Hipoksia sirkulasi, hipoksia peredaran darah, atau hipoksia stagnan Hipoksia jenis ini terjadi ketika darah seseorang memiliki banyak oksigen, tetapi tidak cukup sampai ke jaringan tubuh.
Hal ini terjadi karena jantung seseorang tidak mampu memompa cukup darah atau terjadi penyumbatan di pembuluh darah.
Gagal jantung kongestif dan pembekuan darah dapat meningkatkan risiko hipoksia jenis ini.
3.
Hipoksia anemia Hipoksia anemia terjadi ketika seseorang tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh yang lain.
Seseorang bisa menjadi anemia, jika tubuhnya kekurangan sel darah merah atau menghasilkan sel darah merah yang cacat.
4.
Hipoksia histotoksik Hipoksia histotoksik terjadi ketika sel tidak dapat menggunakan oksigen dengan benar.
Hipoksia jenis ini dapat membuat seseorang memiliki banyak oksigen yang masuk ke paru-paru dan masuk ke darah.
Namun, ketika sudah sampai di jaringan tubuh, ada sesuatu yang membuat sel tidak bisa berfungsi dengan benar.
Hipoksia jenis ini bisa terjadi karena seseorang mengalami keracunan sianida.
Merangkum clevelandclinic.org, seseorang yang mengalami salah satu dari jenis hipoksia tersebut melakukan perawatan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Berikut adalah cara yang dapat digunakan dalam menangani hipoksia, yaitu: 1.
Steroid inhalasi merupakan perawatan yang dapat membuka saluran udara seseorang untuk mengobati asma atau penyakit paru-paru lainnya.
2.
Obat yang dapat membantu mengurangi kelebihan cairan pada paru-paru (diuretik).
3.
Continuous positive airways pressure mask (CPAP) adalah salah satu perawatan untuk mengobati sleep apnea yang dapat menyebabkan hipoksia.
4.
Oksigen tambahan yang bertujuan untuk mengobati hipoksia kronis.
Nantinya, perangkat pengiriman oksigen akan dipasang ke hidung dengan masker atau tabung untuk meningkatkan jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru dan turun ke alveoli.
Pilihan Editor: Apa Itu Hipoksia dan Kaitannya dengan Covid-19?